Hampir seluruh pengguna smartphone di Indonesia telah memasang aplikasi chatting BBM / BlackBerry Messenger. Lalu baru-baru ini tersebar sebuah kabar yang cukup mencengangkan, kenapa? Karena kabarnya kini BBM telah dimiliki oleh Indonesia. Lalu apakah kabar itu benar atau hanya hoax belaka?
Ketika Presiden Joko Widodo usai menghadiri rapat terbatas, beliau menyatakan bahwa BBM saat ini sudah 100% dimiliki oleh negara kita, Indonesia. Diharapkan platform messenger tersebut dapat dijadikan sebagai platform transaksi bagi pelaku UKM & e-commerce yang ada di Indonesia.
“Kita harapkan nanti seluruh hal yang berkaitan dengan ‘e-commerce’ baik ritel platform, logistik platform bisa nempel ke BlackBerry Messenger. Khususnya yang nanti betul-betul disiapkan menjadi platform asli Indonesia” – tambah Jokowi
Lalu apakah platform messenger BBM tersebut telah resmi dimiliki oleh Indonesia 100% ? Sebetulnya belum bisa dibilang 100%, hal ini dikarenakan akhir bulan Juni lalu BlackBerry telah menjalin sebuah kerjasama dengan PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek Group), induk perusahaan yang menaungi SCTV, Indoesiar, dan juga bahkan e-commerce Indonesia yang sudah terkenal Bukalapak. Kerjasama tersebut dalam bentuk perjanjian lisensi dan hak kekayaan intelektual untuk BBM, tetapi bukan berarti sebagai kepemilikan hak cipta oleh Emtek group.
Menkominfo Rudiantara juga iktu memberikan penjelasannya, ditegaskan bahwa BBM bisa disebut milik Indonesia secara de facto, karena semua urusan terkait BBM menjadi milik dan dikontrol oleh perusahaan yang ada di Indonesia.
Baik BlackBerry dan Emtek Group telah sepakat untuk berkomitmen memperkaya konten BBM yang memungkinkan pengembangan aplikasi baru di Android, iOS, dan juga Windows Phone.
Perkiraan pengguna BBM yang aktif di Indonesia berkisar 60 juta pengguna, para pengguna ini memiliki ijin untuk menggunakan aset media yang dimiliki oleh Emtek (termasuk siaran televisi, web, produksi konten, hingga artis yang terlibat di dalam manajemen). Artinya, nanti para pengguna BBM akan bisa mengakses konten yang disalurkan oleh lembaga penyiaran Free-to-Air (FTA) milik Emtek (SCTV & Indosiar), streaming video, dan juga sejumlah konten premium televisi.
Tidak hanya itu, terkait dengan keperluan e-commerce yang tadi dikatakan Presiden Joko Widodo, nantinya BBM akan memungkinkan penggunanya untuk menjadikan BBM sebagai metode pembayaran dan membeli kupon digital, seperti tiket bioskop, wisata, pesawat, hotel, dll.
Terkait atas kerjasama ini, KMK Online (salah satu divisi Emtek yang juga menaungi Bukalapak) akan membuka kantor bersama BlackBerry di Toronto, Kanada. CEO Emtek, Alvin Sariaatmadja juga kembali menegaskan bahwa kerjasama ini bertujuan untuk mempercepat visi BlackBerry yaitu untuk memajukan BBM di pasar konsumen, sekaligus mengembangkan aplikasi baru pada Android, iOS, dan Windows Phone.
Meskipun ini hanya berupa perjanjian dan bukan kepemilikan lisensi, hal ini patut kita apresiasi. Mengingat kini Indoensia sudah mempunyai role di pengembangan aplikasi BBM, yang tentunya akan bisa lebih dioptimalkan untuk keperluan para pengguna BBM yang aktif di Indonesia.
Dan juga, untuk para pengguna Windows Phone yang telah menantikan hadirnya BBM pada Windows 10 Mobile, pernyataan CEO Emtek sepertinya menjadi angin segar karena Windows Phone masuk dalam jajaran OS target aplikasi baru BBM.
Apa pendapat kamu tentang kerjasama yang dijalin antar BBM dengan Emtek Group ini? Apa kira-kira fitur baru yang akan dirilis pasca adanya kerjasama ini? Berikan tanggapanmu di komentar.
Ketika Presiden Joko Widodo usai menghadiri rapat terbatas, beliau menyatakan bahwa BBM saat ini sudah 100% dimiliki oleh negara kita, Indonesia. Diharapkan platform messenger tersebut dapat dijadikan sebagai platform transaksi bagi pelaku UKM & e-commerce yang ada di Indonesia.
“Kita harapkan nanti seluruh hal yang berkaitan dengan ‘e-commerce’ baik ritel platform, logistik platform bisa nempel ke BlackBerry Messenger. Khususnya yang nanti betul-betul disiapkan menjadi platform asli Indonesia” – tambah Jokowi
Lalu apakah platform messenger BBM tersebut telah resmi dimiliki oleh Indonesia 100% ? Sebetulnya belum bisa dibilang 100%, hal ini dikarenakan akhir bulan Juni lalu BlackBerry telah menjalin sebuah kerjasama dengan PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek Group), induk perusahaan yang menaungi SCTV, Indoesiar, dan juga bahkan e-commerce Indonesia yang sudah terkenal Bukalapak. Kerjasama tersebut dalam bentuk perjanjian lisensi dan hak kekayaan intelektual untuk BBM, tetapi bukan berarti sebagai kepemilikan hak cipta oleh Emtek group.
Menkominfo Rudiantara juga iktu memberikan penjelasannya, ditegaskan bahwa BBM bisa disebut milik Indonesia secara de facto, karena semua urusan terkait BBM menjadi milik dan dikontrol oleh perusahaan yang ada di Indonesia.
Baik BlackBerry dan Emtek Group telah sepakat untuk berkomitmen memperkaya konten BBM yang memungkinkan pengembangan aplikasi baru di Android, iOS, dan juga Windows Phone.
Perkiraan pengguna BBM yang aktif di Indonesia berkisar 60 juta pengguna, para pengguna ini memiliki ijin untuk menggunakan aset media yang dimiliki oleh Emtek (termasuk siaran televisi, web, produksi konten, hingga artis yang terlibat di dalam manajemen). Artinya, nanti para pengguna BBM akan bisa mengakses konten yang disalurkan oleh lembaga penyiaran Free-to-Air (FTA) milik Emtek (SCTV & Indosiar), streaming video, dan juga sejumlah konten premium televisi.
Tidak hanya itu, terkait dengan keperluan e-commerce yang tadi dikatakan Presiden Joko Widodo, nantinya BBM akan memungkinkan penggunanya untuk menjadikan BBM sebagai metode pembayaran dan membeli kupon digital, seperti tiket bioskop, wisata, pesawat, hotel, dll.
Terkait atas kerjasama ini, KMK Online (salah satu divisi Emtek yang juga menaungi Bukalapak) akan membuka kantor bersama BlackBerry di Toronto, Kanada. CEO Emtek, Alvin Sariaatmadja juga kembali menegaskan bahwa kerjasama ini bertujuan untuk mempercepat visi BlackBerry yaitu untuk memajukan BBM di pasar konsumen, sekaligus mengembangkan aplikasi baru pada Android, iOS, dan Windows Phone.
Meskipun ini hanya berupa perjanjian dan bukan kepemilikan lisensi, hal ini patut kita apresiasi. Mengingat kini Indoensia sudah mempunyai role di pengembangan aplikasi BBM, yang tentunya akan bisa lebih dioptimalkan untuk keperluan para pengguna BBM yang aktif di Indonesia.
Dan juga, untuk para pengguna Windows Phone yang telah menantikan hadirnya BBM pada Windows 10 Mobile, pernyataan CEO Emtek sepertinya menjadi angin segar karena Windows Phone masuk dalam jajaran OS target aplikasi baru BBM.
Apa pendapat kamu tentang kerjasama yang dijalin antar BBM dengan Emtek Group ini? Apa kira-kira fitur baru yang akan dirilis pasca adanya kerjasama ini? Berikan tanggapanmu di komentar.
sumber: cnnindonesia.com
Terima kasih telah mengunjungi blog sederhana Koran Artikel
Saya harap sobat mau mematuhi peraturan berkomentar di blog ini :
1. Dilarang SPAM
2. Dilarang berkomentar yang mengandung unsur Porno, Sara, Judi
3. Dilarang OOT (Out Of Topic)
4. Dilarang Live Link
5. Berkomentarlah yang Sopan dan Relevan
Regards,
EmoticonEmoticon