Perbuatan Riya Yang Dapat Memusnahkan Pahala - Sedekah merupakan salah satu ibadah dalam Islam yang banyak mendatangkan keuntungan bagi si pelakunya. Tak ada cerita orang yang selepas sedekah kemudian mendadak miskin atau belum pernah ada orang yang mengaku miskin karena bersedekah. Semakin banyak orang mengeluarkan hartanya untuk bersedekah maka hartanya akan semakin dilipatgandakan oleh Allah SWT. karena hal tersebut sesuai dengan janji-Nya dalam Al-Qur’an, semakin banyak seorang memberi sedekah maka Allah. SWT pun akan semakin sering memberinya bantuan.
Riya dalam bersedekah |
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima). Setiap orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu yang licin yang diatasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpah hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. (QS. Al-baqarah: 264).
Jika diperhatikan secara mendetil kandungan ayat diatas maka disebutkan bahwa ada tiga hal yang dapat menghilangkan pahala sedekah.
1. Menyebut-Nyebut Pemberian Sedekahnya
Maksudnya ialah ketika seseorang telah memberikan sedekah maka dengan sengaja ia menyebut-nyebut pemberian sedekah itu dihadapan orang yang diberinya dengan maksud untuk membedakan keunggulan materi yang dipunyainya dibandingkan dengan si penerima sedekah. Allah. SWT tentu saja sangat membenci perbuatan yang sedemikian itu karena mengindikasikan bahwa dia bersedekah bukan karenaNya melainkan untuk mendapatkan pujian atau simpati orang lain (si penerima sedekah).Dalam sabdanya Rasulullah berkata,
“sesungguhnya ada tiga golongan orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah dihari kiamat, tidak akan dilihat dan tidak akan disucikan serta baginya adzab yang sangat pedih. Rasulullah mengulang pernyataannya itu sebanyak tiga kali. Kemudian Abu Dzar bertanya: ‘Siapakah mereka itu ya Rasulullah?’ kemudian Rasul menjawab: ‘Al-musbil atau pria yang pakaiannya melebihi mata kaki, al-mannan atau orang yang suka menyebut pemberian sedekahnya dan pedagang yang bersumpah dengan sumpah palsu”. (HR. Muslim).
2. Menyakiti Orang Yang di Beri Sedekah
Golongan yang kedua ini tak berbeda jauh dengan golongan diatas. Yakni orang yang memberikan sedekah bukan atas nama Allah. SWT melainkan karena ingin lebih menyombongkan dirinya. Ia bersedekah untuk menyakiti orang yang telah diberinya sedekah bahwa ia lebih mampu dan lebih kaya. Motivasinya untuk memberikan sedekah hanya sebatas untuk menjatuhkan martabat orang yang diberikan sedekah bukan untuk menolongnya.Maka yang begitu juga sangat dibenci Allah. SWT dan sudah jelas kalau pahala sedekahnya tidak akan sampai padaNya. Setiap harta yang dikeluarkannya hanya akan menjadi kesia-siaan belaka karena disatu sisi ia menghilangkan hartanya yang disedekahkan sedangkan disisi yang lain pahala sedekahnya tidak didapatkan.
3. Perbuatan Riya
Pada dasarnya orang yang riya senantiasa mendasari segala perbuatannya bukan karena Allah. SWT melainkan untuk mendapatkan segala pujian dari manusia yang lain. Ia ingin terlihat lebih superior dari manusia yang lain. Orang seperti ini hanya memberikan sedekah jika ada celah untuk panen pujian dari sekelilingnya. Amalannya sangat berbasiskan pada manusia bukan Allah. SWT. Riya sangat berpotensi untuk terjadi bukan hanya pada amalan sedekah melainkan pada setiap amalan ibadah yang dilakukannya.Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa, Didalam Firman Allah yang berarti ‘janganlah engkau menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima’ Allah menerangkan bahwa pahala sedekah itu dapat hilang disebabkan karena menyebut-nyebut sedekah dan juga dengan tindakan menyakiti orang yang diberi sedekah. Dosa menyebut-nyebut dan menyakiti itu menyebabkan hilangnya pahala sedekah. Kemudian Allah berfirman ‘Seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia’.
Maksudnya, janganlah kalian membatalkan pahala sedekah kalian dengan menyebut-nyebut sedekah dan menyakiti orang yang diberi sedekah, sebagaimana tidak bernilainya sedekah orang yang riya karena manusia. Orang yang riya adalah orang yang menampakkan dihadapan orang lain bahwa dia ikhlas dalam beramal, padahal maksud sebenarnya adalah agar dia dipuji oleh orang lain. Atau agar terkenal dengan sifat-sifat terpuji sehingga banyak orang yang mengaguminya, atau beramal agar disebut sebagai orang dermawan, atau maksud-maksud duniawi lainnya.
Beberapa hikmah dari firman Allah. SWT di atas ialah sebagai berikut:
- Bahwa amal keburukan akan menghapuskan segala amal kebaikan yang telah dilakukan. Untuk itu, perlunya kita meminimalisir melakukan amal keburukan, termasuk riya supaya segala perbuatan baik yang telah kita lakukan tidak lantas hilang pahalanya.
- Keseharusan tetap menjaga amalan-amalan yang tersembunyi supaya tidak diketahui orang lain. Tidaklah sulit untuk kita bersedekah secara senyap, dalam arti hanya kita dan Allah. SWT yang mengetahuinya.
- Ketidakbolehan menyebut-nyebut amalan sedekah, menyakiti orang yang diberikan sedekah dan melakukan riya karena semuanya itu akan menghapuskan pahala sedekah. Percuma saja Anda bersedekah sebanyak mungkin kalau tidak didasari oleh keimanan kepada Allah. SWT.
- Seluruh sifat yang disebutkan diatas merupakan tanda kekufuran. Makanya tidak sebaiknya kita melakukan tindakan yang merugikan tersebut karena pujian manusia hanya berlaku ketika kita melakukan kebaikan yang menguntungkan dirinya saja sedangkan suatu ketika kita tidak bisa lagi memberikannya keuntungan maka diapun akan menyepelekan Anda.
Makanya itu, sudah sepatutnya kalau ketika kita dalam bersedekah selalu didasarkan pada keikhlasan rahmat-Nya. Percayalah bahwa dengan begitu maka pujian bukan hanya didapatkan dari Allah. SWT namun juga dari manusia meskipun tidak selalu disebutkan secara langsung. Cukuplah kebaikan Anda dirasakan oleh mereka yang merasakan sedekah Anda lalu mereka mendo’akan dengan segala kebaikan.
Sumber: Buku Ayat-Ayat Motivasi, terbit pada tahun 2013
Terima kasih telah mengunjungi blog sederhana Koran Artikel
Saya harap sobat mau mematuhi peraturan berkomentar di blog ini :
1. Dilarang SPAM
2. Dilarang berkomentar yang mengandung unsur Porno, Sara, Judi
3. Dilarang OOT (Out Of Topic)
4. Dilarang Live Link
5. Berkomentarlah yang Sopan dan Relevan
Regards,
EmoticonEmoticon